Dari Abdullah bin 'Amr RodiyAllahu anh, Rasulullah Sollallahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Sampaikanlah pesanku walaupun satu ayat..."

Friday, September 3, 2010

SubhanAllah~kalimah Allah di langit +



bismillahirrahmanirrahim~

mari kongsi gamba dlm album ak..
gmba ni dah lame dah diambil
sekitar bulan Jun/Julai hari tu




hmmm..
nmpak x ape ak nmpak??
kalimah Allah di langit~
gamba2 kat atas tu mmg ak sendiri yg nmpak dgn mata kepala sendiri..
subhanAllah
dpt tgok scr live
time tu ak ngan mak ak (tgah drive)
sempat snap bape keping
bukan sume org pun berpeluang nak tengok kebesaran2 Allah spt ni
Alhamdulillah ak termsk dlm org2 bertuah..
perasaan tgok scr live mmg sgt berbeza banding if tgok gmbar
ye la, selama ni selalu tgok kat tv la, paper la
tp klo tgok scr live..
bergetar hati ni..


ok.. cerita seterusnya~
ak sgt tertarik ngan status Ust Zaharuddin.net hari ni..
so, jom share ape kata beliau..

~click2 unt lebih kejelasan~


Zaharuddin.net : Jika merasa banyak solatmu, sedarlah ramainya lebih darimu; Jika terasa awal ke peribadatanmu, sedari lewatmu berbanding yg telah memulakan; Jika kamu merasa khusyuk, fahami berjuta insan yg lebih lama khsusyuknya darimu; Jika merasa lewat meninggalkan peribadatanmu, pandanglah mereka yg masih beribadat sedang kamu beransur. Jika kamu merasa sedikit dosamu, itulah tanda hati sedang dijangkiti penyakit NIFAQ.
hmm..
NIFAQ..
ape NIFAQ sebenarnya??

Nifaq secara bahasa berasal dari kata naafaqa – yunaafiqu – nifaaqan wa munaafaqan yang diambil dari kata an-naafiqaa’, yaitu salah satu lubang tempat keluarnya yarbu’ (hewan sejenis tikus) dari sarangannya, dimana jika ia dicari dari lubang yang satu, makaia akan keluar dari lubang yang lain. Dikatakan pula, ia berasal dari kata an-nafaqa (nafaq) yaitu lubang tempat bersembunyi. [Lihat An-Nihaayah V/98 oleh Ibnu Katsir]

Nifaq menurut syara’ yaitu menampakkan Islam dan kebaikan tetapi menyembunyikan kekufuran dan kejahatan. Dinamakan demikian karena dia masuk pada syari’at dari satu pintu dan keluar dari pintu yang lain.

Karena itu Allah memperingatkan dengan firman-Nya:

Sesungguhnya orang-orang munafiq itu mereka adalah orang-orang yang fasiq.” (QS. At-Taubah: 67)

Allah menjadikan orang-orang munafiq lebih jelak dari orang-orang kafir.
Allah berfirman:

Sesungguhnya orang-orang munafiq itu (ditempatkan) pada tngkatan yang paling bawah dari Neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka.” (QS. An-Nisaa’: 145)

Sesungguhnya orang-orang Munafiq itu menipu Allah dan Allah akan membalas tipuan mereka…” (QS. An-Nisaa’: 142)

terdapat 2 jenis nifaq iaitu nifaq i'tiqadi (keyakinan) dan nifaq 'amali

1) nifaq i'tiqadi :

Yaitu nifaq besar, dimana pelakunya menampakkan kislaman, tetapi menyembunyikan kekufuran.
jenis nifaq ini menjadikan keluar dari agama dan pelakunya berada di dalam kerak Neraka. Allah menyifati para pelaku nifaq ini dengan berbagai kejahatan, seperti kekufuran, ketiadaan iman, mengolok-olok agama dan pemeluknya serta kecenderungan kepada musuh-musuh untuk bergabung dengan mereka dalam memusuhi Islam.
Orang-orang munafiqq jenis ini sentiasa ada pada setiap zaman. Lebih-lebih ketika tampak kekuatan Islam dan mereka tidak mampu membendungnya secara lahiriah.
Dalam keadaan seperti itu, mereka masuk ke dalam agama Islam untuk melakukan tipu daya terhadap agama dan pemeluknya secara sembunyi-sembunyi, juga agar mereka bisa hidup bersama umat Islam dan merasa tenang dalam hal jiwa dan harta benda mereka.
Kerana itu, seorang munafiq menampakkan keimanannya kepada Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya, dan Hari Akhir, tetapi dalam batinnya mereka berlepas diri dari semua itu dan mendustakannya. Nifaq jenis ini ada empat macam.
Pertama,
mendustakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam atau mendustakan sebagian dari apa yang beliau bawa.
Kedua,
membenci Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam atau membenci sebagian apa yang beliau bawa.
Ketiga,
merasa gembira dengan kemunduran agama Islam.
Keempat
, tidak senang dengan kemenangan Islam.

2) nifaq 'amali

Yaitu melakukan sesuatu yang merupakan perbuatan orang-orang munafiq, tetapi masih tetap ada iman di dalam hatinya.
Nifaq jenis ini tidak mengeluarkan dari agama, tetapi merupakan wasilah (perantara) kepada yang demikian. Pelakunya berada dalam iman dan nifaq.
Lalu, jika perbuatan nifaqnya banyak, maka akan bisa menjadi sebab terjerumusnya dia kedalam nifaq sesungguhnya, berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam:

Ada empat hal yang jika berada pada diri seseorang, maka ia menjadi seorang munafiq sesungguhnya, dan jika seseorang memiliki kebiasaan salah satu daripadanya, maka berarti ia memliki satu kebiasaan (ciri) nifaq sampai ia meninggalkannya, bila dipercaya ia berkhianat, bila berbicara ia berdosa, bila berjanji ia memungkiri dan bila bertengkar ia melewati batas.” (Muttafaqun ‘alaih. HR. Al-Bukhari (34, 2459, 3178), Muslim (58), Ibnu Hibban (254-255), Abu Dawud (4688), At-Tirmidzi (2632), An-Nasa-I (VIII/116) dan Ahmad (II/189), dari Shahabat ‘Abdullah bin ‘Amr radhiallahu ‘anhu.

Terkadang pada diri seorang hamba berkumpul kadang kala baik dan kadang kala buruk, kadang kala iman dan kadang kala kufur dan nifaq.
Karena itu, ia mendapatkan pahala dan siksa sesuai dengan apa yang mereka lakukan, seperti malas dalam melakukan shalat berjama’ah di masjid. Ini adalah di antara sifat orang-orang munafiq.
Sifat nifaq adalah sesuatu yang buruk dan sangat berbahaya, karena itulah sehingga para Sahabat begitu sangat takutnya kalau-kalau dirinya terjerumus ke dalam nifaq.

Ibnu Abi Mulaikah berkata: “Aku bertemu dengan 30 Shahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, mereka semua takut kalau-kalau ada nifaq dalam dirinya.”

p/s:
Ya Allah, jauhilah kami semua dari sifat Nifaq ini. Sesungguhnya kami adalah hambaMu yg lemah.

sumber :
((Disalin dari buku Syarah ‘Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah hal. 223-227, karya Yazid bin Abdul Qadir Jawas; Penerbit: Pustaka At-Taqwa, Bogor; Cetakan Pertama: Jumadil Akhir 1425 H – Agustus 2004 M))
juga di sini ( ^ ^ )




No comments:

Post a Comment